Media Partner

Media Partner

Kamis, 01 Agustus 2013

Artikel Islami : Salah Kaprah Idul Fitri

Tidak ada komentar
Assalamu’alaikum ukhti wa akhi :D

Nggak terasa ya sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan suci Ramadhan. Bagi sebagian besar orang ini merupakan suatu kesedihan, tetapi kita harus terus menatap ke depan karena dengan berakhirnya Ramadhan itu artinya kita akan menuju hari kemenangan pada 1 Syawal 1434 H. Semoga kita diberi kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT. agar dapat berjumpa dengan Ramadhan ditahun mendatang, Amin, Insya Allah.

Kebanyakan orang Indonesia dengan suka cita akan menyambut Idul Fitri dengan serba serbi baru. Mulai dari pakaian baru, celana baru, sepatu dan sandal baru, ketupat yang baru dimasak, opor ayam yang baru matang, sampai siap-siap mendapat thr atau angpao baru hehehe.

Seluruh muslim di dunia pastinya ingin kembali fitri kan? Eits hati-hati loh jangan sampai salah mengartikan ya. Fitri disini bukan fitri dari kata fithroh yang berarti bersih atau suci. Kata fitri yang dimaksudkan dalam “Idul Fitri” ialah berasal dari kata fithr (fathoro-yafthuru-ifthor) yang artinya berbuka. Jadi hari raya Idul Fitri yang kita rayakan setiap 1 Syawal itu artinya kembali berbuka setelah berpuasa selama satu bulan penuh lamanya. Makanya sebelum kita melaksanakan shalat Idul Fitri kita dianjurkan untuk makan dan minum terlebih daluhu.

Bahkan ada yang menyebut Idul Fitri itu sebagai HARI RAYA BERBUKA PUASA iho J

Sebenarnya kalau diartikan “kembali bersih/suci” juga boleh-boleh saja, tapi rasanya agak berat dan spekulatif. Kenapa? Karena kita kan tidak tahu apakah seluruh amal ibadah kita khususnya puasa Ramadhan kita diterima oleh Allah SWT. atau tidak, yakan? Kalau Alhamdulillah seluruh amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT. maka dosa-dosa kita akan dihapuskan dan menjadikan kita sebagai orang yang bersih/suci seperti bayi yang baru lahir.  Tapi kalau nggak? Rasanya agak kurang pas bukan.

Seperti yang dikatakan Rasulullah SAW. melalui sabdanya: “Bahwa sungguh betapa banyak orang yang berpuasa tetapi karena tidak dilakukan dengan keimanan dan perhitungan (ikhtisaban) maka yang akan diperolehnya hanyalah rasa lapar dan dahaga saja.” Berdasarkan sabda ini sudah jelas bahwa diterima atau tidaknya amal ibadah kita, khususnya puasa Ramadhan hanya Allah SWT. –lah yang tahu.

Kata fitri ini juga harusnya berlaku pada zakat yang biasanya kita lakukan pada akhir bulan Ramadhan. Taukan dengan istilah zakat fitrah? Sebenarnya istilah fitrah disitu kurang tepat iho, yang lebih tepat ialah kata fitri. Sehingga yang benar ialah zakat fitri.

“Tapi kenapa sih?”

Pada zaman ketika Rasulullah SAW. masih hidup, Beliau tidak ingin ada orang yang tidak makan setelah berpuasa selama satu bulan penuh lamanya. Baik itu orang yang berlebih, berkecukupan maupun yang kekurangan. Jadi, kembali lagi ke arti fitri yang dimaksud ialah berbuka, maka dari itu istilah zakat fitri dimaknakan dengan kembali makan.

Dari Abu Hurairah berkata: Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari kamu berbuka. Dan (Idul) Adlha (yakni hari raya menyembelih hewan-hewan kurban) itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan.(Hadits Sahih. Dikeluarkan oleh Imam-Imam: Tirmidzi No. 693, Abu Dawud No. 2324, Ibnu Majah No. 1660, Ad-Daruquthni 2/163-164 dan Baihaqy 4/252).

Kiranya sekian dulu yang bisa kami sampaikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan maupun penyampaian. Sesungguhnya kami tidak bermaksud menggurui, hanya bermaksud menyampaikan.

Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. dan kita bisa kembali fitri pada 1 Syawal nanti. Amin, Insya Allah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sumber:

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Berita Terpopuler

Member