Media Partner

Media Partner

Jumat, 03 Januari 2014

Artikel Islami : Mentauladani Kisah Muhammad Al-Fatih

Tidak ada komentar


Assalamu’alaykum akhi dan ukhti . . .

Pada kesempatan kali ini, admin akan mengulas ketauladanan Muhammad Al-Fatih

·          

"Pasti, akan ditaklukan Konstantinopel dan sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukannya" (HR. Ahmad)


Mehmed II bin Murad  atau yang biasa dipanggil Muhammad Al-Fatih adalah seorang heroik muslim yang mempercayai bisyarah Rasulullah SAW diatas. Beliau dididik untuk menjadi penakluk konstantinopel. Bukan hanya secara fisik, namun secara mental pun ditempa untuk menjadi penakluk konstantinopel.

·         Sultah Mehmed II dididik ayahnya Murad II bin Beyazid untuk menguasai berbagai disiplin ilmu yang dibantu oleh dua ulama yaitu Syeikh Ahmad Alkurani dan Syeikh Aaq Syamsuddin. Syeikh Ahmad Alkurani adalah ulama yang mengajarkan Sultan Mehmed membaca dan menghafal Al-Qur’an sehingga beliau dapat menghafal Al-Qur’an saat umurnya masih 8 tahun (subhanallah). Sedangkan Syeikh Aaq Syamsuddin adalah ulama yang mengajarkan disiplin ilmu yang lain.


·         Tidak dapat dipungkiri bahwa Syeikh Aaq Syamsuddin adalah seseorang yang cukup berpengaruh dalam pembentukan kararakter ksatria dalam diri Sultan Mehmed II. Hampir sebagian besar waktu Mehmed dihabiskan dengan Syeikh Aaq syamsuddin. Transfer ilmu dan kepribadian terjadi dimanapun, baik di madrasah, di masjid ataupun saat melaksanakan solat tahajjud bersama-sama.

·         Selain mempelajari dan menghafal Al-Qur’an, Sultan Mehmed II juga mempelajari berbagai disiplin ilmu seperti matematika, fisika, astronomi, seni perang praktis, militer, dll.


·         Nabi Muhammad SAW telah sukses menyatukan suku Arab di Jazirah yang terpecah belah, Nabi memotivasi mereka dengan ayat Allah, mendisiplinkan mereka dengan shalat berjam’ah dan menempa jiwa mereka dengan tahajjud serta mengikat mereka dengan ikatan aqidah yang satu, lalu mentaransformasikan mereka menjadi satu kelompok terorganisir yang memiliki kekuatan hebat dan visi yang besar. Hal inilah yang juga dicontoh Sultan Mehmed II dalam membangun pasukannya.

·         Kesadaran beliau bahwa kemenagan yang diraih adalah semata-mata karena Allah SWT

·         Kesadaran beliau akan kemenangan yang diraih bukan hanya dengan banyaknya pasukan dan dahsyatnya strategi. Ketaatan kepada Allah-lah Sang Pemberi Kemenangan yang menjadi kunci.


Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).( Al-Fath : 1-3 )


·         See beyond the eyes can see. Sikap inilah yang paling menonjol dalam diri Sultan Mehmed II. Melihat apa yang  tidak terlihat. Kepercayaannya terhadap bisyarah Rasulullah. Percaya akan balasan yang dijanjikan Allah SWT.


·         Bahasa dan sastra. Sultan Mehmed II menguasai banyak bahasa seperti Turki, Persia, Arab, Yunani, Latin, Serbia, Hebrew, dan Prancis. Dengan menguasai bahasanya, Sultan Mehmed II dapat mendapatkan informasi kota-kota yang ingin ia taklukan. Dengan bahasa dan sastra, Sultan dapat dengan baik menyampaikan ide dan mentransfer semangat jihad dalam dirinya. (So, language is most important for Muslim to spread Islam) maaf ya kalau ngawur ._.V

Dan Imam Ali mengingatkan agar selalu menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
“Berbicaralah kepada manusia dengan apa-apa yang mereka pahami, apakah kau suka Allah dan Rasul-Nya didustakan?”

·         To do whatever it  takes. Banyak muslim di dunia ini yang kalah sebelum berperang, mereka belum mampu menunjukkan kemampuan yang maksimal yang mereka miliki. Bahkan sejak awal mereka meragukan pencapaian yang diinginkannya. Namun, tidak bagi Sultan Mehmed, sejak awal ia sudah menunjukkan bahwa ia adalah seorang  pemberani karena agama Allah dan hal itu ditunjukkan melalui perbuatan dan kata-kata dalam setiap kesempatan.

·         Penaklukan ini bukan masalah bisa dan tidak bisa namun mau atau tidak mau. Hal inilah yang diajarkan Sultan Mehmed II dalam kisahnya.

·         Sholat. Salah satu rahasia kemenangan Sultan Mehmed II dalam upaya mewujudkan bisyarah Rasulullah SAW adalah kualitas amal saleh dalam melaksanakan shalat.

“Kalau seandainya ada pemimpin Muslim yang tidak pernah masbuq dalam shalatnya, dialah Sultan Muhammad Al-Fatih”
(Syaikh Syamsuddin – Guru Fatih Sultan Mehmed)

Sejak baligh Sultan Mehmed II dikenal sebagai seseorang yang selalu menjaga shalatnya. Bukan hanya shalat lima waktu, tahajjud dan rawatib pun tidak pernah ia tinggalkan. Bahkan pada saat sakit pun beliau menyempatkan diri bangun pada sepertiga malam terakhirnya untuk bersimpuh sujud di hadapan Rabb-nya.

Para ulama mu’tabar merumuskan dari beberapa hadist Rasul yang menjelaskan kedudukan shalat dapat disimpulkan:
1.       Shalat merupakan mi’rajul mukminin
2.       Shalat sebagai tiang agama
3.       Shalat sebagai amal ibadah yang membedakan antara umat Islam dan orang kafir
4.       Shalat merupakan ibadah yang pertama dihisab
Apabila umat Islam telah menegakkan shalat secara sempurna, khusyu dalam shalatnya dan ikhlas dalam pengamalannya maka akan memberikan dampak positif terhadap suasana batin, kejiwaan, atau psikologis yang tentram.

Itulah sepenggal ketauladanan yang dapat kita ambil dari sang penakluk Konstantinopel. Namun kita tidak boleh lupa bahwa Rasulullah-lah sebenar-benarnya tauladan. Sultan Mehmed II hanya perwujudan manusia yang menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan baginya.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab : 21)

Tulisan ini pun tidak bermaksud menggurui. Admin pun bukan seseorang yang sudah seperti tulisan yang admin tulis. Hal ini dimaksudkan hanya untuk dijadikan sebagai motivasi bagi kita bersama. Mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan.
Semoga bermanfaat :D

Wallahu’alam..


Wassalamu’alaikum..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Berita Terpopuler

Member